Minggu, 19 Februari 2012 - 0 komentar

JUJUR VS MUNAFIK


Jati diri terbentuk dari bagaimana kita melihat kehidupan, sementara kehidupan kita tak lebih luas dari pemikiran kita mengenai diri kita. Jika kita melihat diri ini kecil, maka hidup akan terkurung dan sempit, namun jika kita melihat diri ini besar maka hidup akan terasa luas, banyak hal dan tindakan berharga dapat terwujud. Optimis, semangat dan memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang semakin berkualitas.

Kehidupan hanya mencerminkan apa yang ingin kita lihat, apa yang ingin kita dengar dan apa yang ingin kita rasakan. Kejujuran pada penilaian diri masing-masing seharusnya menjadi senjata utama untuk menatap kehidupan agar kita tidak terlena. Kejujuran diperlukan untuk melihat diri apa adanya. Dengan kejujuran, hidup akan selalu menampakkan kenyataan dan realita yang selama ini terpendam dibalik opini-opini kita.

Memang terkesan kurang realistis jika bercermin pada naifnya kehidupan sekarang ini. Tetapi justru disinilah letak kemunafikan yang sesungguhnya. Kejujuran diri sering menjadi dilema dikala kita dituntut untuk beradaptasi dengan berbagai kemunafikan itu. Masih banyak manusia yang takut untuk membebaskan diri dari kecemasan dan kesalahan yang bertentangan, walaupun itu hanya bersumber dari dalam hati kecil kita.

0 komentar:

Posting Komentar